Tuesday, 10 June 2014

INDONESIAN NATIONAL MONUMENT_MONAS OF INDONESIA

 Monas adalah Ikon kota "JAKARTA"
  1. Monumen Nasional
  2. Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk ... Wikipedia

  3. Alamat: Medan Merdeka, Jakarta Pusat
  4. Tinggi: 132 m
  5. Dibuka: 12 Juli 1975

  6. Telepon: (021) 3822255
  7. ***
    Monas is city icon "JAKARTA"

         National Monument
         National Monument or Monas popular abbreviated or Tugu Monas is 132 meters tall memorial erected to commemorate the resistance and the Indonesian people's struggle for ... Wikipedia
         Address: Merdeka Square, Central Jakarta
         Height: 132 m
         Opened: July 12, 1975
         Phone: (021) 3822255
         Province: Andhra Pradesh
Lebih dikenal dengan sebutan Monas, merupakan suatu monumen (tugu) yang melambangkan keperkasaan perjuangan bangsa Indonesia. Terletak di tengah lapangan Merdeka, yang salah satu bagiannya yakni lapangan Ikada, pernah digunakan oleh Soekarno-Hatta sebagai tempat mengadakan rapat raksasa, guna menghimpun kekuatan rakyat untuk mengusir penjajah yang akan kembali dan merebut kekuasaan pemerintah dari Jepang. Dalam membangun Mon [removed][removed] umen Nasional, Proklamasi 17 Agustus 1945 dijadikan simbol yang dituangkan dalam wujud tugu agar rakyat selalu bisa mengenang peristiwa yang luar biasa tersebut.
Pelaksanaan pembangunan Monumen Nasional dimulai 17 Agustus 1961 oleh Panitia Monumen Nasional. Dengan mengambil perencanaan, konstruksi dan material dalam negeri, juga bantuan luar negeri dari Jepang, Jerman Barat, Italia, dan Perancis. Pembangunan dilaksanakan dalam dua tahap: Pertama, dilaksanakan Panitia Monumen Nasional yang diketuai Presiden RI. Tahap kedua dimulai tahun 1969 dan dilaksanakan oleh Panitia Pembina Tugu Nasional berdasarkan Keppres No. 314 tahun 1968 yang diketuai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI dan selesai pada tahun 1975.
****

Better known as the Monument, is a monument (monument) which symbolizes the might of the Indonesian struggle. Located in the center of Merdeka field, as part of which the Ikada field, once used by the Soekarno-Hatta as a giant hold meetings, in order to gather the strength to repel invaders that people will come back and seize power from the Japanese government. In building Mon [removed] [removed] Umen National, August 17, 1945 Proclamation of the symbol that is poured in the form of a monument for the people can always commemorate the extraordinary.
Implementation of the National Monument began construction August 17, 1961 by the Committee of the National Monument. By taking the planning, construction and domestic materials, also foreign aid from Japan, West Germany, Italy, and France. Development carried out in two stages: First, the National Monument Committee held chaired by the President. The second phase started in 1969 and carried out by the Committee of Trustees of the National Monument by Presidential Decree. 314 1968 chaired by the Minister of Education and Culture, and was completed in 1975.

Sebagai pusat dan jiwa dari Monumen Nasional, maka Tugu Nasional menyinarkan pengaruh dan daya penariknya baik siang dan malam hari, bagi segala yang ada di sekitarnya. Senantiasa ia akan menyambut "Selamat Datang" kepada setiap orang yang memasuki ibukota RI. Monumen Nasional terbagi atas beberapa bagian, yakni: Pintu Gerbang Utama, Ruang Museum Sejarah, Ruang Kemerdekaan, Pelataran Cawan, Puncak Tugu, Api Kemerdekaan, Badan Tugu. Seluruh ukuran yang terdapat dalam Tugu Nasional sudah disesuaikan dengan angka keramat 17-08-1945 hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia
***
As the center and soul of the National Monument, the National Monument and the influence of power pullers shine both day and night, for all around him. Always he would welcome a "Welcome" to everyone who entered the capital of Indonesia. The National Monument is divided into several sections, namely: Main Gate, Space History Museum, Space Independence, the Court Grail, Monument Peak, Fire Independence Monument Agency. Whole sizes contained within the National Monument has been adapted to the sacred number Nations Indonesian Independence Day 17-08-1945
 
Dalam perkembangannya Monas merupakan titik pencar perkembangan wilayah kota Jakarta. Hal ini dimaksudkan agar diketahui jelas mengenai bentuk dan arah perkembangan kota Jakarta agar terjadi perkembangan wilayah kota yang seimbang sesuai dengan "Rentjana Induk (Master Plan) DCI Djakarta 1965-1985". Sebelum pelaksanaan pembangunan diadakan sayembara terbuka untuk semua WNI baik secara kolektif atau individu, yang dibuka 17 Februari 1955 dan ditutup Mei 1956 yang diikuti 51 peserta. Terpilih sebagai peserta terbaik adalah F. Silaban, tetapi ia tidak mampu memenuhi syarat pembentukan tugu. Sayembara ulangan dibentuk dengan juri dengan Kepres RI No. 33/1960 dan dimulai 10 Mei 1960. Bentuk tugu yang diinginkan panitia hendaknya mencerminkan kepribadian Indonesia, karya budaya yang menimbulkan semangat patriotik, tiga dimensi, tidak rata, menjulang tinggi, terbuat dari beton, besi, dan batu pualam, serta bisa tahan 1.000 tahun. Dalam sayembara ulangan yang ditutup 15 Oktober 1960, dari peserta 222 orang dan 136 rancangan, belum juga bisa memenuhi kriteria yang ditetapkan panitia.
***
In the development of the monument is a scatter point the city region development. This is so that it is clear about the shape and direction of the development of the city to enable the balanced development of urban areas in accordance with the "Master Plan (Master Plan) DCI NSW 1965-1985". Prior to the implementation of development held a contest open to all citizens either collectively or individually, which opened February 17, 1955 and closed in May 1956 which followed 51 participants. Chosen as the best participants are F. Silaban, but he was unable to qualify pillar formation. Competition replicates formed by Presidential Decree No. jury. 33/1960 and started May 10, 1960. Desired shape of the monument committee should reflect the personality of Indonesia, pose a work culture that patriotic spirit, three-dimensional, not flat, high-rise, made of concrete, iron, and marble, and can last 1,000 years . In a repeat of the contest closed October 15, 1960, of the 222 participants and 136 design, yet also able to meet the criteria set by the committee.
Presiden Sukarno selaku ketua juri lalu menunjuk arsitek Soedarsono dan F. Silaban untuk membuat rencana rancangan Tugu Nasional. Setelah "rencana gagasan" disetujui tahun 1961, maka dimulai pemancangan tiang pertama tanggal 17 Agustus 1961. Dalam pelaksanaannya, Soedarsono bertindak selaku direksi pelaksana, Prof. Ir. Rooseno sebagai supervisor dalam konstruksi beton bertulangnya, PN Adhi Karya sebagai pelaksana utama atas dasar upah ditambah jasa. Dalam hal wewenang kekuasaan daerah, koordinasi, logistik, perjanjian kerja dengan kontraktor dipegang oleh Umar Wirahadikusuma.
***
President Sukarno then appointed as the chairman of the jury and F. Silaban Soedarsono architect to create a plan draft National Monument. After "plan ideas" approved in 1961, then started the first pole erection dated August 17, 1961. In practice, Soedarsono acting as executor of directors, Prof.. Ir. Rooseno as a supervisor in the concrete construction bertulangnya, PN Adhi Karya as main contractor on the basis of wages plus services. In the case of local authority control, coordination, logistics, labor agreements with contractors held by Umar Wirahadikusuma.
Ondel-ondel adalah bentuk pertunjukan rakyat Betawi yang sering ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat. Nampaknya ondel-ondel memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa. 
***
-Ondel Betawi is a form of folk performances are often displayed in people's parties. It seems Ondel-Ondel portray ancestors or ancestors who always keep their grandchildren or resident of a village.

Ondel-ondel yang berupa boneka besar itu tingginya sekitar 2,5 meter dengan garis tengah ± 80 cm, dibuat dari anyaman bambu yang disiapkan begitu rupa sehingga mudah dipikul dari dalamnya. Bagian wajah berupa topeng atau kedok, dengan rambut kepala dibuat dari ijuk. Wajah ondel-ondel laki-laki biasanya dicat dengan warna merah, sedangkan yang perempuan warna putih. Bentuk pertunjukan ini banyak persamaannya dengan yang ada di beberapa daerah lain.
***
-Ondel that a large doll was about 2.5 meters high with a diameter of ± 80 cm, made ​​of woven bamboo is prepared so that they are easily carried from it. Part of a face mask or a mask, with a head of hair made ​​from palm fiber. Ondel face-Ondel men usually painted in red, while white women. The shape of this show many similarities with those in some other areas.

Di Pasundan dikenal dengan sebutan Badawang, di Jawa Tengah disebut Barongan Buncis, sedangkan di Bali lebih dikenal dengan nama Barong Landung. Menurut perkiraan jenis pertunjukan itu sudah ada sejak sebelum tersebarnya agama Islam di Pulau Jawa.
Semula ondel-ondel berfungsi sebagai penolak bala atau gangguan roh halus yang gentayangan. Dewasa ini ondel-ondel biasanya digunakan untuk menambah semarak pesta- pesta rakyat atau untuk penyambutan tamu terhormat, misalnya pada peresmian gedung yang baru selesai dibangun. Betapapun derasnya arus modernisasi, ondel-ondel masih bertahan dan menjadi penghias wajah kota metropolitan Jakarta.
***
In Pasundan known as Badawang, in Central Java called Barongan Beans, while Bali known as Barong Landung. According to estimates of the type of show that has existed since before the spread of Islam in Java.

Originally Ondel-Ondel serves as a repellent reinforcements or interruption of wandering spirits. Today Ondel-Ondel typically used to add vibrant folk festivals or to welcome an honored guest, for example, at the inauguration of the new building was completed. No matter how swift currents of modernization, ondel-ondel still survive and become trimmer face of the metropolitan city of Jakarta.


 Musik yang mengiringi ondel-ondel tidak tentu, tergantung dari masing-masing rombongan. Ada yang diiringi tanjidor, seperti rombongan ondel-ondel pimpinan Gejen, Kampung Setu. Ada yang diiringi dengan pencak Betawi seperti rombongan “Beringin Sakti” pimpinan Duloh, sekarang pimpinan Yasin, dari Rawasari. Adapula yang diirig Bende, “Remes”, Ningnong dan Rebana ketimpring, seperti rombongan ondel-ondel pimpinan Lamoh, Kalideres.
***
The music that accompanies Ondel-Ondel not necessarily, depending on each group. There are accompanied tanjidor, such as group-Ondel Ondel Gejen leadership, Kampung Setu. There are accompanied by Betawi arts troupe "Banyan Way" leadership Duloh, now leader Yasin, from Rawasari. Those that diirig Bende, "Remes", Ningnong and Tambourine Ketimpring, such as group-Ondel Ondel Lamoh leadership, Kalideres.

Indonesia kaya akan Tradisi dan Budaya ,
Aku senang menjadi anak INDONESIA..........................jaya Selalu INDONESIA
Aku buat artiket ini untuk sebagian mengenalkan INDONESIA kepada Dunia/.....
 ***
Indonesia is rich in tradition and culture,

I love being a child INDONESIA INDONESIA Always victorious ..........................

I made ​​this for most artiket INDONESIA introduced to the World / .....

 

By.Irfan (www.fandimotifation.blogspot.com)

 
 

No comments:

Post a Comment