Monas adalah Ikon kota "JAKARTA"
- Monumen Nasional
- Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk ... Wikipedia
- Alamat: Medan Merdeka, Jakarta Pusat
- Tinggi: 132 m
- Dibuka: 12 Juli 1975
- Telepon: (021) 3822255
- ***Monas is city icon "JAKARTA"
National Monument
National Monument or Monas popular abbreviated or Tugu Monas is 132 meters tall memorial erected to commemorate the resistance and the Indonesian people's struggle for ... Wikipedia
Address: Merdeka Square, Central Jakarta
Height: 132 m
Opened: July 12, 1975
Phone: (021) 3822255
Province: Andhra Pradesh
Lebih dikenal dengan sebutan Monas,
merupakan suatu monumen (tugu) yang
melambangkan keperkasaan perjuangan bangsa Indonesia. Terletak di
tengah lapangan Merdeka, yang salah satu bagiannya yakni lapangan Ikada,
pernah digunakan oleh Soekarno-Hatta sebagai tempat mengadakan rapat
raksasa, guna menghimpun kekuatan rakyat untuk mengusir penjajah yang
akan kembali dan merebut kekuasaan pemerintah dari Jepang. Dalam
membangun Mon
[removed][removed]
umen Nasional, Proklamasi 17 Agustus 1945 dijadikan simbol yang
dituangkan dalam wujud tugu agar rakyat selalu bisa mengenang peristiwa
yang luar biasa tersebut.
Pelaksanaan pembangunan Monumen Nasional
dimulai 17 Agustus 1961 oleh Panitia Monumen Nasional. Dengan
mengambil perencanaan, konstruksi dan material dalam negeri, juga
bantuan luar negeri dari Jepang, Jerman Barat, Italia, dan
Perancis. Pembangunan dilaksanakan dalam dua tahap: Pertama,
dilaksanakan Panitia Monumen Nasional yang diketuai Presiden RI. Tahap
kedua dimulai tahun 1969 dan dilaksanakan oleh Panitia Pembina
Tugu Nasional berdasarkan Keppres No. 314 tahun 1968 yang diketuai
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI dan selesai pada tahun 1975.
****
Better known as the Monument, is a monument (monument) which symbolizes the might of the Indonesian struggle. Located
in the center of Merdeka field, as part of which the Ikada field, once
used by the Soekarno-Hatta as a giant hold meetings, in order to gather
the strength to repel invaders that people will come back and seize
power from the Japanese government. In building Mon [removed] [removed] Umen National, August 17, 1945
Proclamation of the symbol that is poured in the form of a monument for
the people can always commemorate the extraordinary.
Implementation of the National Monument began construction August 17, 1961 by the Committee of the National Monument. By taking the planning, construction and domestic materials, also foreign aid from Japan, West Germany, Italy, and France. Development carried out in two stages: First, the National Monument Committee held chaired by the President. The second phase started in 1969 and carried out by the Committee of Trustees of the National Monument by Presidential Decree. 314 1968 chaired by the Minister of Education and Culture, and was completed in 1975.
Implementation of the National Monument began construction August 17, 1961 by the Committee of the National Monument. By taking the planning, construction and domestic materials, also foreign aid from Japan, West Germany, Italy, and France. Development carried out in two stages: First, the National Monument Committee held chaired by the President. The second phase started in 1969 and carried out by the Committee of Trustees of the National Monument by Presidential Decree. 314 1968 chaired by the Minister of Education and Culture, and was completed in 1975.
Sebagai pusat dan jiwa dari Monumen Nasional, maka Tugu Nasional
menyinarkan pengaruh dan daya penariknya baik siang dan malam hari, bagi
segala yang ada di sekitarnya. Senantiasa ia akan menyambut
"Selamat Datang" kepada setiap orang yang memasuki ibukota RI. Monumen
Nasional terbagi atas beberapa bagian, yakni: Pintu Gerbang Utama, Ruang
Museum Sejarah, Ruang Kemerdekaan, Pelataran Cawan, Puncak Tugu, Api
Kemerdekaan, Badan Tugu. Seluruh ukuran yang terdapat dalam Tugu
Nasional sudah disesuaikan dengan angka keramat 17-08-1945 hari
Kemerdekaan Bangsa Indonesia
***
As the center and soul of the National Monument, the National Monument and the influence of power pullers shine both day and night, for all around him. Always he would welcome a "Welcome" to everyone who entered the capital of Indonesia. The National Monument is divided into several sections, namely: Main Gate, Space History Museum, Space Independence, the Court Grail, Monument Peak, Fire Independence Monument Agency. Whole sizes contained within the National Monument has been adapted to the sacred number Nations Indonesian Independence Day 17-08-1945
Dalam perkembangannya Monas merupakan titik pencar perkembangan
wilayah kota Jakarta. Hal ini dimaksudkan agar diketahui jelas mengenai
bentuk dan arah perkembangan kota Jakarta agar terjadi perkembangan
wilayah kota yang seimbang sesuai dengan "Rentjana Induk (Master Plan) DCI
Djakarta 1965-1985". Sebelum pelaksanaan pembangunan diadakan sayembara
terbuka untuk semua WNI baik secara kolektif atau individu, yang dibuka
17 Februari 1955 dan ditutup Mei 1956 yang diikuti 51 peserta. Terpilih
sebagai peserta terbaik adalah F. Silaban, tetapi ia tidak mampu
memenuhi syarat pembentukan tugu. Sayembara ulangan dibentuk dengan
juri dengan Kepres RI No. 33/1960 dan dimulai 10 Mei 1960. Bentuk tugu
yang diinginkan panitia hendaknya mencerminkan kepribadian Indonesia,
karya budaya yang menimbulkan semangat patriotik, tiga dimensi, tidak
rata, menjulang tinggi, terbuat dari beton, besi, dan batu pualam, serta
bisa tahan 1.000 tahun. Dalam sayembara ulangan yang ditutup 15 Oktober
1960, dari peserta 222 orang dan 136 rancangan, belum juga
bisa memenuhi kriteria yang ditetapkan panitia.
***
In the development of the monument is a scatter point the city region development. This
is so that it is clear about the shape and direction of the development
of the city to enable the balanced development of urban areas in
accordance with the "Master Plan (Master Plan) DCI NSW 1965-1985". Prior
to the implementation of development held a contest open to all
citizens either collectively or individually, which opened February 17,
1955 and closed in May 1956 which followed 51 participants. Chosen as the best participants are F. Silaban, but he was unable to qualify pillar formation. Competition replicates formed by Presidential Decree No. jury. 33/1960
and started May 10, 1960. Desired shape of the monument committee
should reflect the personality of Indonesia, pose a work culture that
patriotic spirit, three-dimensional, not flat, high-rise, made of
concrete, iron, and marble, and can last 1,000 years . In
a repeat of the contest closed October 15, 1960, of the 222
participants and 136 design, yet also able to meet the criteria set by
the committee.
Presiden Sukarno selaku ketua juri lalu menunjuk arsitek Soedarsono dan
F. Silaban untuk membuat rencana rancangan Tugu Nasional. Setelah
"rencana gagasan" disetujui tahun 1961, maka dimulai pemancangan tiang
pertama tanggal 17 Agustus 1961. Dalam pelaksanaannya,
Soedarsono bertindak selaku direksi pelaksana, Prof. Ir. Rooseno sebagai
supervisor dalam konstruksi beton bertulangnya, PN Adhi Karya sebagai
pelaksana utama atas dasar upah ditambah jasa. Dalam hal
wewenang kekuasaan daerah, koordinasi, logistik, perjanjian kerja dengan
kontraktor dipegang oleh Umar Wirahadikusuma.
***
President Sukarno then appointed as the chairman of the jury and F. Silaban Soedarsono architect to create a plan draft National Monument. After "plan ideas" approved in 1961, then started the first pole erection dated August 17, 1961. In practice, Soedarsono acting as executor of directors, Prof.. Ir. Rooseno as a supervisor in the concrete construction bertulangnya, PN Adhi Karya as main contractor on the basis of wages plus services. In the case of local authority control, coordination, logistics, labor agreements with contractors held by Umar Wirahadikusuma.
Ondel-ondel adalah bentuk pertunjukan rakyat Betawi
yang sering ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat. Nampaknya ondel-ondel
memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak
cucunya atau penduduk suatu desa.
***
-Ondel Betawi is a form of folk performances are often displayed in people's parties. It seems Ondel-Ondel portray ancestors or ancestors who always keep their grandchildren or resident of a village.
Ondel-ondel yang berupa boneka besar itu tingginya sekitar 2,5 meter dengan garis tengah ± 80 cm, dibuat dari anyaman bambu yang disiapkan begitu rupa sehingga mudah dipikul dari dalamnya. Bagian wajah berupa topeng atau kedok, dengan rambut kepala dibuat dari ijuk. Wajah ondel-ondel laki-laki biasanya dicat dengan warna merah, sedangkan yang perempuan warna putih. Bentuk pertunjukan ini banyak persamaannya dengan yang ada di beberapa daerah lain.
***
-Ondel that a large doll was about 2.5 meters high with a diameter of ± 80 cm, made of woven bamboo is prepared so that they are easily carried from it. Part of a face mask or a mask, with a head of hair made from palm fiber. Ondel face-Ondel men usually painted in red, while white women. The shape of this show many similarities with those in some other areas.
Semula ondel-ondel berfungsi sebagai penolak bala atau gangguan roh halus yang gentayangan. Dewasa ini ondel-ondel biasanya digunakan untuk menambah semarak pesta- pesta rakyat atau untuk penyambutan tamu terhormat, misalnya pada peresmian gedung yang baru selesai dibangun. Betapapun derasnya arus modernisasi, ondel-ondel masih bertahan dan menjadi penghias wajah kota metropolitan Jakarta.
***
In Pasundan known as Badawang, in Central Java called Barongan Beans, while Bali known as Barong Landung. According to estimates of the type of show that has existed since before the spread of Islam in Java.
Originally Ondel-Ondel serves as a repellent reinforcements or interruption of wandering spirits. Today Ondel-Ondel typically used to add vibrant folk festivals or to welcome an honored guest, for example, at the inauguration of the new building was completed. No matter how swift currents of modernization, ondel-ondel still survive and become trimmer face of the metropolitan city of Jakarta.
Musik yang mengiringi ondel-ondel tidak tentu, tergantung dari masing-masing rombongan. Ada yang diiringi tanjidor,
seperti rombongan ondel-ondel pimpinan Gejen, Kampung Setu. Ada yang
diiringi dengan pencak Betawi seperti rombongan “Beringin Sakti”
pimpinan Duloh, sekarang pimpinan Yasin, dari Rawasari. Adapula yang
diirig Bende, “Remes”, Ningnong dan Rebana ketimpring, seperti rombongan
ondel-ondel pimpinan Lamoh, Kalideres.
***
The music that accompanies Ondel-Ondel not necessarily, depending on each group. There are accompanied tanjidor, such as group-Ondel Ondel Gejen leadership, Kampung Setu. There are accompanied by Betawi arts troupe "Banyan Way" leadership Duloh, now leader Yasin, from Rawasari. Those that diirig Bende, "Remes", Ningnong and Tambourine Ketimpring, such as group-Ondel Ondel Lamoh leadership, Kalideres.
Indonesia kaya akan Tradisi dan Budaya ,
Aku senang menjadi anak INDONESIA..........................jaya Selalu INDONESIA
Aku buat artiket ini untuk sebagian mengenalkan INDONESIA kepada Dunia/.....
***
Indonesia is rich in tradition and culture,
I love being a child INDONESIA INDONESIA Always victorious ..........................
I made this for most artiket INDONESIA introduced to the World / .....
I love being a child INDONESIA INDONESIA Always victorious ..........................
I made this for most artiket INDONESIA introduced to the World / .....
By.Irfan (www.fandimotifation.blogspot.com)
No comments:
Post a Comment