Monday, 9 June 2014

Bali Of INDONESIA_beautiful island in Indonesia


Haiii friend of all, ...  
Has not already know about the island ... or It's been there ever,  
This time fandy want to share and introduce to the world that Indonesia is not inferior to foreign tourist place ....  
even been recognized by the World Beauty of Bali Island  
Many foreigners travel to Indonesia it just to see the beauty of Bali .... Nan Island in perspective and wonderful to be in the arena of Indonesian Travel ICON WORLD .. which is the only one in INDONESIA '

*****
 Haiii sahabat semua , ...
Udah tau belum tentang Pulau Bali...atau Udah pernah kesana,
Kali ini fandy ingin berbagi dan memperkenalkan kepada Dunia kalau Indonesia tidak kalah Tempat wisatanya dengan luar negeri....
bahkan sudah di akui oleh Dunia Keindahan Pulau Bali
Banyak kan wisata asing ke Indonesia hanya untuk melihat keindahan Bali....
Pulau Nan indah untuk di pandang dan menjadi IKON Wisata Indonesia di kancah DUNIA..yang satu satunya di INDONESIA'

Inilah pulau yang paling terkenal di Indonesia. Tempat mengagumkan yang menyimpan gabungan keindahan lanskap alam spektakuler dan budaya yang begitu memikat. Keindahannya selaras dengan orang-orang yang hangat dan ramah. Di sini kebudayaan terus dilestarikan dari generasi ke generasi. Ada dan tiada wisatawan maka riuh adat dan genderang bunyi tabuhan alat musik tradisional dipentaskan.
Sebagai destiansi paling popular di Indonesia, Bali memiliki resor terbaik di dunia berpadu dengan pantai menawan dan kehidupan malam yang meriah. Majalah Travel and Leisure memilih Bali sebagai  World's Best Island tahun 2009, sementara Lonely Planet's memilih Bali sebagai peringkat kedua Best of Travel 2010
**
This is the most famous island in Indonesia. Awesome place that holds spectacular combination of natural beauty and cultural landscape that is so alluring. Beauty in harmony with the people warm and friendly. Here the culture continue to be preserved from generation to generation. There are no travelers and then customs and boisterous sound of drums beating of traditional musical instruments performed.
As destiansi most popular in Indonesia, Bali has the best resort in the world combined with charming beaches and lively nightlife. Travel and Leisure magazine chose Bali as the World's Best Island in 2009, while Lonely Planet's choose Bali as the second Best of Travel 2010

Bali dikenal dengan sebutan pulau dewata, pulau seribu pura, atau pulau surga. Keindahan alam luar biasa, seperti gunung berapi yang tampak dekat dan besar, sawahnya yang menghampar hijau memberikan rasa damai dan ketenangan, serta butiran pasir dan keindahan lautnya yang mengagumkan. Rasakan oleh Anda sepoi-sepoi dan awan berarak-arak di langit seolah menjadi persembahan keindahan alam yang tiada habisnya.

Di Bali akan Anda temukan keagungan karya seni dan budaya. Lekuk detail dan simbol-simbol yang seolah lahir dari kreativitas tanpa batas dan terus saja menyempurnakan diri. Bali juga memiliki tariannya yang dramatis dan upacara adatnya yang beragam, seni dan kerajinan tangannya yang indah dan berkualitas. Banyak hal menarik yang ditawarkan pulau eksotis ini, mulai dari kehidupan spiritualnya sampai kuliner dan pengalaman luar biasa, dari surfing, diving sampai trekking di hutan yang menantang keberanian Anda.  Anda akan menemukan pura indah yang dibangun dengan mengagumkan kemanapun Anda menjejakan kaki di pulau magis bermagnet ini.
***
Bali is known as the island of gods, thousand temples island, or an island paradise. Outstanding natural beauty, like a volcano that looks close and big, endless green paddy fields which give a sense of peace and tranquility, as well as the grains of sand and the beauty of the sea is amazing. Feel the breeze by you and the clouds in the sky-wine seems to be offering endless natural beauty.In Bali you will find works of art and cultural grandeur. Dent details and symbols as if born from creativity without limits and continue to improve myself. Bali also has a dramatic dances and diverse customary ceremonies, arts and crafts beautiful and quality. Many interesting things this exotic island has to offer, ranging from spiritual life to the culinary and extraordinary experience, from surfing, diving to jungle trekking challenging your courage. You will find beautiful temple built with amazing wherever you menjejakan foot on the island's magical magnet.
Masyarakat Bali yang menganut agama Hindu Bali yang taat, sebagian besar hidupnya didedikasikan dalam upacara adat yang bertujuan untuk memelihara keharmonisan di dunia. Oleh karena itu, pulau kecil ini menyimpan banyak kejutan budaya di dalamnya. Bali adalah tempat berkumpulnya berbagai wisatawan dari seluruh dunia, mulai dari wisatawan yang datang untuk berselancar di ombak Pantai Kuta, Uluwatu, dan Dreamland, sampai wisatawan yang datang untuk menikmati keindahan panorama pegunungan dan danau di Danau Batur, Kintamani, atau Beratan di Bedugul, sampai wisatawan yang datang hanya untuk berbelanja atau menghabiskan waktu di pantai.
***
The Balinese are Hindu Bali embraces devout, dedicated most of his life in a traditional ceremony that aims to maintain harmony in the world. Therefore, this small island to save a lot of culture shock in it. Bali is a gathering place for a variety of travelers from all over the world, ranging from tourists who come to surf the waves of Kuta Beach, Uluwatu and Dreamland, to tourists who come to enjoy the panoramic beauty of the mountains and lakes in the Lake Batur, Kintamani, or Beratan at Bedugul, to tourists who come just to shop or spend time at the beach.
Banyak resor bagus menawarkan penginapan yang mewah. Kebanyakan hotel berbintang terletak di Kuta. Selain itu, hotel-hotel tersebut biasanya memiliki private spot di pantai-pantai tertentu. Anda dapat menemukan dengan mudah spot populer seperti Kuta atau Sanur.
Jika Anda berada di dataran tinggi yang menenangkan seperti Ubud, lupakan hotel berbintang. Kerena Anda berada di Ubud untuk menikmati suasananya. Pilihlah penginapan kecil yang berderet di sepanjang jalan Ubud.
Pada Ubud Readers and Writers Festival tahun 2007, seorang pria berkursi roda menginap di sebuah penginapan kecil di Monkey Forest. Ia mengalami kesulitan menuruni tangga di bungalownya. Lalu dia melewatkan festivalnya. Ketika ia kembali pada malam harinya, pemilik penginapan telah membuat jalan khusus menuju bungalownya. Itulah tipikal keramahan Bali.
***
Many nice resort offers luxurious accommodation. Most five-star hotel located in Kuta. In addition, the hotels usually have a private spot on certain beaches. You can easily find popular spots like Kuta or Sanur.

If you are in the highlands of Ubud soothing like, forget the five-star hotel. Because they are in Ubud you to enjoy the atmosphere. Choose a small inn that lined the street of Ubud.

At the Ubud Readers and Writers Festival in 2007, a man in a wheelchair stayed at a small inn in the Monkey Forest. He was having trouble down the stairs at his bungalow. Then he missed the festival. When he returned in the evening, the innkeeper has made ​​a special way to the bungalow. That's typical Balinese hospitality.
Tempat wisata ini merupakan salah satu tempat paling menarik di pulau bali yang bisa dikunjungi. Tempat ini terletak di desa Beraban atau 13 km sebelah barat Tabanan. Keunikan tempat ini yaitu adanya pura yang berada di atas bukit batu besar pinggir laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di sini.
***
This tourist spot is one of the most interesting places on the island of Bali which can be visited. This place is located in the village Beraban or 13 km west of Tabanan. The uniqueness of this place is the existence of the temple is located on top of a large rock in the sea edge. Tanah Lot, famous as a beautiful place to watch the sunset (sunset), the tourists usually crowded in the afternoon to see the beauty of the sunset here.
adalah pertunjukan seni khas Bali yang diciptakan pada tahun 1930-an dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Namun demikian, Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.
Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa.
Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang. Selain itu, tidak digunakan alat musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana.
Sekitar tahun 1930-an Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari Kecak berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.
***
is a typical Balinese performing arts that was created in the 1930s and played mainly by men. This dance is performed by many (tens or more) male dancers who sat lined up in a circle and with a certain rhythm called "cak" and raised both arms, depicting the story of Ramayana when Rama's line of apes help fight Ravana. However, Kecak originated from sanghyang ritual, which dancers dance traditions will be in unconscious condition, to communicate with God or the spirits of the ancestors and then convey their expectations to the public.The dancers who are seated in a circle wearing plaid fabric like a chessboard their waist. Besides the dancers, there were other dancers who portray the characters of Ramayana like Rama, Shinta, Ravana, Hanuman, and Sugriva.Kecak dance songs taken from the ritual dances sanghyang. In addition, do not use musical instruments. Only used kincringan worn on the feet of dancers who portray the characters of Ramayana.Around the 1930s Wayan modulus worked with German painter Walter Spies to create the Kecak Trance tradition and part of the Ramayana story. Wayan modulus popularizing this dance while traveling the world with his troupe of Balinese dancers.
Hamparan sawah berteras di Jatiluwih, Bali adalah salah satu destinasi yang cocok untuk melepas penat. Ini bisa jadi alternatif wisata sawah nan hijau selain di Ubud.

Tempat yang mengesankan ketika saya di Bali adalah Jatiluwih. Sebuah obyek wisata pas bagi traveler yang ingin melepaskan penat dari kesibukan sehari-hari. Karena, pemandangan di sana sungguh asri khas pedesaan Bali, mampu mengusir stres dalam otak kita.

Jatiluwih adalah sebuah desa yang memiliki areal persawahan luas yang berbentuk teras berundak. Pematang sawah hijau yang luas membuat saya menyebutnya Si Zamrud Khatulistiwa dari Pulau Dewata. Jatiluwih terletak di Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali. Luas kawasan ini kurang lebih sekitar 600 hektar.

Lokasinya yang berada kurang lebih 800 mdpl di dataran tinggi Gunung Batukaru membuat udara di sana terasa sejuk dan segar. Jatiluwih dikenal sebagai penghasil padi beras merah.

Jarak Jatiluwih dari Denpasar sekitar 60 km. Transportasi untuk menuju ke sana tidaklah sulit, karena bisa dijangkau moda transportasi apa saja, misalnya dengan mobil, sepeda motor, atau traveler bisa menikmati pemandangan dengan cara lain yaitu bersepeda atau menyewa mobil VW. Mengasyikan bukan? Sepanjang perjalanan menuju ke sana saya melewati jalanan berkelok khas pegunungan, sungai jernih yang berbatu, dan desa tradisional Bali yang masih kental budayanya.

Sesampainya di Jatiluwih, saya disambut dengan panorama sawah yang luas bak permadani hijau yang membentang. Pelancong juga bisa turun ke pematang dan berkeliling ke area sawah untuk menikmati lebih dekat indahnya harmoni alam dan budaya yang diciptakan oleh penduduk Bali di Jatiluwih.

Pengunjung bisa melihat bagaimana suburnya tanaman padi, apalagi bila butir padi mulai menguning dan yang sudah dipanen. Padi yang sudah dipetik atau dipanen biasanya diikat oleh para petani dan disusun rapi di atas lahan pertanian. Ini menambah kecantikan si Jatiluwih.

Selain itu turis juga dapat menjumpai sistem irigasi atau perairan yang tertata rapi, yang sudah dikenal mendunia atau disebut Subak. Ingat, di sana pengunjung tidak dipungut biaya lho, alias gratis.  Satu lagi yang unik adalah, wisatawan akan menjumpai pura-pura kecil yang berdiri di areal persawahan sebagai tanda penghormatan penduduk sekitar kepada Dewi Sri, Sang Dewi kemakmuran dan kesuburan. Menarik bukan?

Menurut penduduk sekitar, teras berundak di Jatiluwih merupakan simbol tangga penghubung para petani dengan Sang Pencipta. Ini adalah cerminan dari keseimbangan relasi penduduk di sana dengan alam, sesama dan Tuhan. Sebuah pandangan spiritual Hindu yaitu Tri Hita Karana.

Pagi hari adalah waktu yang tepat untuk ke sana, karena udara akan terasa lebih segar. Sedangkan pada siang hari, pemandangan akan sedikit tertutup oleh kabut. Seperti dataran tinggi pada umumnya.

Jatiluwih berhasil memadukan budaya dengan alam yang harmonis. Nah, karena keunikannya itu, UNESCO memasukkan kawasan ini dalam nominasi Warisan Budaya Dunia kepada Jatiluwih. Sehingga di sana kita akan melihat sebuah monumen nominasi dari UNESCO yang berdiri kokoh. Tak khayal, banyak wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara yang datang ke sana
***
Jatiluwih terraced paddy field in Bali is one destination that is suitable to unwind. This could be an alternative tour of green rice fields in Ubud apart.A memorable place when I was in Bali is Jatiluwih. A tourist attraction fit for the traveler who wants to let go of tired of the daily grind. Because, there really beautiful scenery typical Balinese village, is able to eliminate stress in our brains.Jatiluwih is a village which has a vast rice field terraces shaped. Vast green rice fields makes me call it The Emerald of the Equator of the island. Jatiluwih located in Penebel, Tabanan, Bali. The total area is approximately 600 acres.Location approximately 800 meters above sea level in the highlands of Mount Batukaru make the air in there was cool and fresh. Jatiluwih known as the rice brown rice.Jatiluwih distance of about 60 km from Denpasar. Transport for getting there is not difficult, because you can reach any mode of transportation, such as by car, motorcycle, or a traveler can enjoy the view in other ways that cycling or car hire VW. Exciting is not it? Along the way there I passed through the winding streets of the typical mountains, crystal clear rivers are rocky, and traditional Balinese village culture is still strong.Arriving at Jatiluwih, I was greeted with a broad panorama of rice fields stretching green bath rugs. Travelers can also go down to the embankment and around to the paddy area to enjoy closer cultural and natural beauty of the harmony created by the people of Bali in Jatiluwih.Visitors can see how fertile rice plants, especially when the grain begins to turn yellow and harvested. Rice that has been picked or harvested by the farmers usually tied and arranged neatly on agricultural land. It adds to the beauty of the Jatiluwih.Besides tourists can also see the irrigation system or water well-organized, well-known worldwide called Subak. Remember, there is free of charge visitors know, or free. One more unique is, tourists will find little pretend that stands in the rice fields as a sign of respect for local people to Dewi Sri, the goddess of prosperity and fertility. Interesting is not it?According to local people, terraces in Jatiluwih a symbol of stairs connecting the farmers with the Creator. It is a reflection of the balance of the population there relation with nature, each other and God. A Hindu spiritual sight is Tri Hita Karana.Morning is the perfect time to get there, because the air will feel more refreshed. Meanwhile, during the day, the view will be slightly obscured by fog. Like the highlands in general.Jatiluwih managed to combine culture with nature in harmony. Well, because it's uniqueness, UNESCO entered this region in the World Heritage nomination to Jatiluwih. So there we are going to see a nomination from the UNESCO monument that stood firm. Not imaginary, many tourists both domestic and foreign tourists who come there

PURA..........Tidak seperti candi atau kuil Hindu di India yang berupa bangunan tertutup, pura dirancang sebagai tempat ibadah di udara terbuka yang terdiri dari beberapa lingkungan yang dikelilingi tembok. Masing-masing lingkungan ini dihubungkan dengan gerbang atau gapura yang penuh berukiran indah. Lingkungan yang dikelilingi tembok ini memuat beberapa bangunan seperti pelinggih yaitu tempat suci bersemayam hyang, meru yaitu menara dengan atap bersusun, serta bale (pendopo atau paviliun). Struktur tempat suci pura mengikuti konsep Trimandala, yang memiliki tingkatan pada derajat kesuciannya, yakni:
***
Unlike temples or Hindu temples in India in the form of a closed building, the temple was designed as a place of worship in the open air which consists of several walled environment. Each environment is associated with a gate or a gate full of beautifully carved. This walled environment contains several buildings such as shrines are sacred dwelling place hyang, Meru is tiered tower with a roof, and bale (pavilion or pavilions). The structure of the temple sanctum follow Trimandala concept, which has a level on the degree of holiness, namely:
  1. Nista mandala (Jaba pisan): zona terluar yang merupakan pintu masuk pura dari lingkungan luar. Pada zona ini biasanya berupa lapangan atau taman yang dapat digunakan untuk kegiatan pementasan tari atau tempat persiapan dalam melakukan berbagai upacara keagamaan.
  2. Madya mandala (Jaba tengah): zona tengah tempat aktivitas umat dan fasilitas pendukung. Pada zona ini biasanya terdapat Bale Kulkul, Bale Gong (Bale gamelan), Wantilan (Bale pertemuan), Bale Pesandekan, dan Perantenan.
  3. Utama mandala (Jero): yang merupakan zona paling suci di dalam pura. Di dalam zona tersuci ini terdapat Padmasana, Pelinggih Meru, Bale Piyasan, Bale Pepelik, Bale Panggungan, Bale Pawedan, Bale Murda, dan Gedong Penyimpenan ****Nista mandala (Jaba linings): The outer zone which is the entrance to the temple from the outside environment. In this zone usually a field or garden can be used for dance performances or a place of preparation in conducting various religious ceremonies.
         Madya mandala (Jaba middle): the central zone where the activity of the people and support facilities. In this zone there is usually a Kulkul Bale, Bale Gong (Bale gamelan), Wantilan (Bale meetings), Bale Pesandekan, and Perantenan.
         The main mandala (Jero): which is the most sacred zone inside the temple. Within this zone there's holiest Padmasana, Pelinggih Meru, Bale Piyasan, Pepelik Bale, Bale panggungan, Pawedan Bale, Bale murda, and gedong Penyimpenan.
Meskipun demikian tata letak untuk zona Nista mandala dan Madya mandala kadang tidak mutlak seperti demikian, karena beberapa bangunan seperti Bale Kulkul, atau Perantenan atau dapur pura dapat pula terletak di Nista mandala.
Pada aturan zona tata letak pura maupun puri (istana) di Bali, baik gerbang Candi bentar maupun Paduraksa merupakan satu kesatuan rancang arsitektur. Candi bentar merupakan gerbang untuk lingkungan terluar yang membatasi kawasan luar pura dengan Nista mandala zona terluar kompleks pura. Sedangkan gerbang Kori Agung atau Paduraksa digunakan sebagai gerbang di lingkungan dalam pura, dan digunakan untuk membatasi zona Madya mandala dengan Utama mandala sebagai kawasan tersuci pura Bali. Maka disimpulkan baik untuk kompleks pura maupun tempat tinggal bangsawan, candi bentar digunakan untuk lingkungan terluar, sedangkan paduraksa untuk lingkungan dalam.

*****
Nonetheless layout for the zone and Associate Nista mandala mandala sometimes not absolute as such, because some buildings such as Bale Kulkul, or Perantenan or temple kitchen can also be located in Nista mandala.

In the zone layout rules and puri temple (palace) in Bali, either briefly or Paduraksa temple gate is an integral architectural design. Temple moment is a gateway to the outer environment that limits the area outside the temple with Nista mandala outermost zone of the temple complex. While Kori Agung gate or Paduraksa used as a gate in the environment in the temple, and are used to confine the Main zone with Madya mandala mandala as an area of ​​Bali's holiest temple. Then summed for both temple complex and aristocratic residence, temple briefly used for the outer environment, while Paduraksa for the environment.


Sad Kahyangan atau Sad Kahyangan Jagad, adalah enam pura utama yang menurut kepercayaan masyarakat Bali merupakan sendi-sendi pulau Bali. Masyarakat Bali pada umumnya menganggap pura-pura berikut sebagai Sad Kahyangan:
  1. Pura Besakih di Kabupaten Karangasem.
  2. Pura Lempuyang Luhur di Kabupaten Karangasem.
  3. Pura Goa Lawah di Kabupaten Klungkung.
  4. Pura Uluwatu di Kabupaten Badung.
  5. Pura Batukaru di Kabupaten Tabanan.
  6. Pura Pusering Jagat (Pura Puser Tasik) di Kabupaten Gianyar.
Selain pura-pura Sad Kahyangan tersebut di atas, masih banyak pura-pura di lainnya di berbagai tempat di pulau Bali, sesuai salah satu julukannya Pulau Seribu Pura.
Pura Besakih adalah komplek pura utama di Pulau Bali, dan merupakan pusat kegiatan dari seluruh pura yang ada di Bali. Pura Besakih terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem, Bali, Indonesia.
Salah-satu pura terkenal lainnya adalah Pura Tanah Lot di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Di Tanah Lot terdapat dua buah pura yang terletak di atas tebing batu besar, yang merupakan tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.

****
Sad Sad Goda Goda or the Universe, are six main temple according to public confidence in Bali is Bali joints. Balinese people in general assume feigned as Sad Goda following:

    
Besakih Temple in Karangasem regency.
    
Lempuyang Luhur Temple in Karangasem regency.
    
Pura Goa in Lawah Klungkung regency.
    
Uluwatu Temple in Badung.
    
Batukaru temple in Tabanan.
    
Pusering Jagat Pura (Puser Tasik Temple) in Gianyar regency.Besides pretending Sad Goda above, there are many other temples in various places on the island of Bali, according one of his nickname Island of Thousand Temples.Besakih Temple is the main temple complex in Bali, and is the hub of all temples in Bali. Besakih Temple is located in Besakih village, Rendang district Karangasem regency, Bali, Indonesia.One of the other famous temple of Tanah Lot is Beraban village, sub-district of Kediri, Tabanan regency. Tanah Lot there are two temples are situated on top of a large rock cliff, which is a place of worship the gods guard the sea.



Pura Besakih


Pura Besakih adalah tempat persembahyangan agama Hindu di Bali dan di Pura ini tidak hanya terdapat satu Pura, tetapi banyak Pura. Karena begitu banyaknya terdapat Pura dalam satu wilayah, maka Pura Besakih di Bali adalah Pura terbesar di Indonesia. Pura Besakih Bali juga sering disebut dengan nama Pura Agung Besakih. Lokasi Pura Besakih terdapat di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. Pura Besakih
Pura Besakih Baliterdiri dari 1 pusat Pura yang diberi nama Pura Penataran Agung Besakih dan terdapat 18 Pura pendamping yang berada di sekeliling dari Pura Penataran Agung Besakih. 1 buah Pura Basukian dan 17 Pura lainnya. Jika anda sudah pernah melihat foto-foto dari Pura ini maka anda akan melihat anak tangga yang jumlahnya banyak dan terdapat pintu gerbang yang sangat besar, gerbang inilah pintu masuk ke areal pusat Pura Penataran Agung Besakih.
Pura Besakih di Bali merupakan pusat kegiatan keagamaan bagi umat Hindu Bali dan Pura Penataran Agung Besakih adalah Pura terbesar di wilayah Pura ini. Pura Penataran Agung Besakih paling banyak memiliki tempat atau bangunan untuk persembahyangan yang orang Bali sebut dengan nama Pelinggih dan merupakan pusat dari Pura ini.

Pura Besakih, Pura Terbesar Umat Beragama Hindhu Di Bali

Selanjutnya kami akan membahas secara singkat tentang sejarah Pura Besakih, agar pada saat anda berwisata salah satu tempat wisata di Bali ini, anda sudah memiliki gambaran tentang tempat wisata di Bali yang anda kunjungi.
***
Pura BesakihBesakih Temple is a worship place of Hindu religion in Bali and in the temple is not only there is a temple, but a lot of temples. Because there are so many temples in the area, the Besakih Temple in Bali is the biggest temple in Indonesia. Besakih Bali is often called by the name Pura Besakih. Location there at Besakih Besakih village, Rendang sub district, Karangasem regency, Bali. Pura BesakihBesakih Pura Baliterdiri of 1 center named Penataran Pura Besakih and there are 18 companion who run around from Penataran Besakih. 1 piece Pura Pura Basukian and 17 others. If you've ever seen pictures of this temple you will see numerous stair gate and there is a very large, this is the entrance gate to the central area Penataran Besakih.Besakih Temple in Bali is the center of religious activity for Balinese Hindus and Penataran Besakih is the biggest temple in the temple region. Besakih Penataran most have a place or a building to worship the Balinese call Pelinggih name and is the center of the temple.Besakih, the Largest Religious Hindu Temple In BaliFurther, we will discuss briefly about the history of Besakih, so when you travel one of the resorts in Bali, you already have an idea about the tourist attractions in Bali that you visit.

Sejarah Pura Besakih

Pura Agung Besakih di Bali sudah terkenal sampai ke macanegara, begitu banyak wisatawan asing atau domestik yang berwisata ke tempat ini. Saking besarnya Pura ini, Pura Agung Besakih mendapat nama sebagai ibunya dari Pura di Bali. Anda pasti bertanya siapakah yang membangun Pura ini untuk pertama kali? Awalnya saya juga tidak tahu, tapi setelah membaca buku sejarah tentang Pura di Bali maka saya tahu jawabanya. Pembangun Pura Besakih adalah seorang tokoh agama Hindu dari India yang telah lama menetap di pulau Jawa, nama beliau adalah Rsi Markandeya.
Jika sekarang anda lihat sebuah bangunan Pura megah, dulunya lokasi dari Pura ini adalah hutan belantara. Tentunya anda dapat membayangkan hutan belantara jaman dulu, pastinya akan banyak terdapat binatang. Maaf agak ngelantur sedikit. Konon dikala itu belum terdapat selat Bali seperti sekarang, karena pulau Jawa dan pulau Bali masih menjadi satu dan belum terpisahkan oleh lautan. Karena saking panjangnya pulau yang kita sebut sekarang dengan sebutan pulau Jawa dan pulau Bali, maka pulau ini diberi nama pulau Dawa yang artinya pulau panjang.
***
History BesakihPura Besakih in Bali has been known up to macanegara, so many foreign or domestic travelers who traveled to this place. Because of the magnitude of this temple, Pura Besakih got the name of the mother temple in Bali. You must ask who is building a temple for the first time? At first I did not know, but after reading a book about the history of temples in Bali then I know the answer. Builders Besakih Temple is a Hindu religious leaders from India who have long settled in the island of Java, his name was Markandeya.If now you see a magnificent temple building, formerly the location of this temple is a jungle. Of course you can imagine the ancient wilderness, there are sure to be many animals. Sorry to digress a little bit. It is said that at that moment there has been straits of Bali as it is now, because of the island of Java and the island of Bali is still the one and not separated by an ocean. Because so the length of the island we now call as the islands of Java and Bali, the island is named Dawa, which means island of Long Island.


Awal mulanyan Rsi Markandeya pendiri dari Pura ini bertapa di Gunung Hyang (Gunung Dieng di Jawa Tengah). Setelah lama bertapa Rsi Markandeya mendapat wahyu untuk merambas hutan di Pulau Dawa dari selatan menuju ke utara. Ditempat perambasan hutan, Rsi Markandeya menanam kendi yang berisikan logam dan air suci. Logam tersebut antara lain logam emas, logam perak,logam tembaga, logam besi dan logam perunggu. Kelima logam tersebut dimasyarakat Bali disebut dengan mama Pancadatu. Selain logam juga turut serta ditanam permata yang disebut Mirahadi yang artinya mirah utama. Tempat penanaman kendi inilah yang disebut dengan nama Basuki yang artinya selamat. Diberikan nama Basuki atau selamat dikarenakan dalam perambasan hutan para pengikut dari Rsi Markandeya selamat melaksanakan tugasnya. Dengan berjalanyan waktu nama Basuki berubah menjadi Besakih.
****
Early mulanyan Markandeya imprisoned founder of this temple on Mount Hyang (Mount Dieng in Central Java). After a long ascetic Markandeya revelation to crush the forest in the southern island of Dire headed north. Perambasan place forest, planting Markandeya jug containing metal and holy water. Metals include metallic gold, metallic silver, metallic copper, ferrous metals and metallic bronze. The metal fifth Balinese society called mama Pancadatu. In addition to metal also participated grown gem called ruby Mirahadi which means major. Place the jug planting is called by the name Basuki which means congratulations. Basuki or given name survived because the followers of the forest perambasan Markandeya safely perform their duties. With time berjalanyan Basuki name turned into Besakih.


Terima Kasih teman-teman semua yang sudah mengunjungi blog saya semoga kita lebih mnegenal budaya INDONESIA terutama bali Penghasil Devisit terbesar untuk wisata mancanegara..

I Love INDONESIA......

By.Irfan ( www.fandimotifation.blogspot.com)

No comments:

Post a Comment