1. Yakin bisa meraih mimpi dengan caranya sendiri.
- Katakan pada anak bahwa Anda yakin dia mampu melakukan apa saja yang dia inginkan.
- Bangun sikap optimis. Jangan menakut-nakuti anak karena malah bisa membentuk sikap pesimis. Katakan, “Kamu pasti bisa! Apa masalahmu, apa yang bisa kamu lakukan?”
- Percayakan sebuah tugas pada anak untuk dijalankan sesuai caranya. Misalnya mengambilkan makanan untuk kucing peliharaannya. Bisa dengan cara menuang makanannya langsung ke piring makan kucing, atau menuangnya lebih dahulu ke tangan balita baru dimasukkan ke dalam piring makan kucing. Tak ada satu cara yang paling benar. Yang penting anak tidak lalai melakukan tugasnya.
- Berdayakan anak, ajarkan tanggung jawab dengan mengizinkannya membuat pilihan secara mandiri. Misalnya, beri kebebasan untuk mandi atau gosok gigi dulu. Dangan begitu anak akan bertanggung jawab dan menghadapi konsekuensi dari pilihannya.
- Izinkan anak menjadi seorang individu. Anda boleh saja memilihkan tari Bali untuk balita. Tapi izinkan dia bertanya. “Mengapa aku harus belajar tari Bali, Bunda? Aku mau balet saja karena baju balet tidak susah dipakainya.” Dan terima kenyataan atau keinginannya ini.
- Izinkan anak berpikir, mengekspesikan pendapatnya sendiri. Hindari mendorong anak patuh tanpa syarat. “Bunda, aku belum tahu yoga itu apa. Tapi kalau ternyata aku nggak suka, boleh ganti belajar menari?” Dengan menghargai pemikirannya, Anda mengajarnya menghargai kemampuannya sendiri untuk disumbangkan pada dunia.
- Perbolehkan anak menolak pilihan Anda. Meski belum bisa bicara, anak bisa menggelengkan kepalanya melihat baju yang Anda pilihkan saat mengajaknya ke toko pakaian. Dia menunjuk apa yang dia mau.
5. Selalu bersemangat dengan memberinya pujian yang tepat serta dukungan yang realistis. Jujur mengatakan hasil kerja balita bagus atau “dia masih bisa lebih bagus lagi”. Tidak semua yang dilakukannya patut dipuji. Memberi pujian untuk hal-hal yang mudah dilakukan anak, bisa membuatnya malas berjuang. Memberikan pujian hanya bila balita patuh dan memenuhi keinginan Anda, tidak membuatnya bersemangat karena anak cerdas dan kreatif tidak suka meniru-niru.
6. Memelihara mind set yang baik. Apa pun yang dilakukan dengan sungguh- sungguh dan bertanggung jawab adalah baik. Bukan “yang menurut ayah baik, itu yang terbaik” atau “apa pun yang ditiru dari bunda dan ayah adalah yang terbaik”. Jangan dorong anak untuk menjalankan passion Anda karena dia akan meniru habis- habisan apa pun yang Anda lakukan dengan cara apa pun. (me)
Thanks Sobat _ Semoga bermanfaat _
No comments:
Post a Comment