Banjir Musibah:
Ketika hawa nafsu itu mendapatkan tempat pada manusia lalu ditunggangi
oleh bisikan setan, maka jadilah ia bencana yang akan menimpa si
pelakunya sebagai seorang individu dan juga orang lain sebagai sosial. Dampaknya pun tidak main-main.
Semuanya terkena akibatnya. Yang rugi bukan siapa-siapa. Tapi semuanya.
Walaupun tanggungjawabnnya dan ganjarannya di mata Allah juga
berbeda-beda.
Banjir di negeri ini mungkin belum seberapa apabila dibandingkan banjir
yang pernah melanda kaum nabi Nuh alaihissalam. Di mana pernah terjadi
air bah yang sangat besar dan terbesar dalam sejarah. Ketinggian airnya
pun tidak lagi diukur dengan centimeter atau meter. Tapi sudah sebesar
gunung dan mengenai siapa saja dari makhluk Allah yang ada
atas seizin-Nya. Saat itu hanya nabi Nuh dan para pengikutnya yang
beriman serta binatang-binatang saja yang selamat. zSemuanya lenyap
ditelan banjir. Termasuk anaknya Kan'an. Bencana banjir itu terjadi
selama 40 hari 40 malam. Hingga akhirnya Allah hentikan. Bumi menelan
air bah yang sangat besar. Dan langit menahan airnya. Dan bahtera nabi
Nuh, terdampar di atas suatu gunung yang sangat tinggi.
Ini hanya sebuah pelajaran yang menimpa kaum Nabi Nuh yang Allah janjikan dalam al-Qur'an surah Hud ayat 42-47.
Ya, sebabnya hanya satu: sebagian besar umat nabi Nuh ingkar kepada
risalah yang dibawanya untuk beriman kepada Allah swt. Ya itu saja.
Bukan yang lain.
Bencana kaum Nabi Nuh bukanlah bencana banjir kita, khususnya di
Indonesia. Tapi, kita harus ingat bahwa kejadian masa lalu, berpotensi
akan kembali berulang kepada zaman sekarang tatkala umat sekarang sama
perlakuannya seperti kaum zaman dahulu. Walaupun Insya Allah tidak akan
sama persis, mengingat kita adalah umat Rasulullah Saw sebagai nabi
terakhir dan pamungkas.
Syaratnya asalkan kita semua mau sadar, berbuat dan mengindahkan segala
titah-Nya, serta beristighfar Insya Allah, Allah akan ampuni kita dan
diubahnya hujan dan banjir menjadi hikmah dan barokah.
Hujan Barokah:
Air hujan yang Allah turunkan akan menjadi barokah apabila ia
mendatangkan kebaikan kepada manusia. Hujannya sedang, kemudian
mengundang datangnya mentari, tumbuh-tumbuhan menjadi subur, memberikan
buah-buahan yang banyak, tidak membuat banjir besar, memberikan rejeki
kepada manusia, memberikan kekuatan dan lain sebagainya.
Allah berfirman:
"Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah
kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan
menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan
berbuat dosa." (Qs Hud: 52)
Wallahu A'lam
No comments:
Post a Comment