Sunday, 19 January 2014

BANJIR_ BENCANA ATAU ANUGRAH ?


Banjir Musibah:
Ketika hawa nafsu itu mendapatkan tempat pada manusia lalu ditunggangi oleh bisikan setan, maka jadilah ia bencana yang akan menimpa si pelakunya sebagai seorang individu dan juga orang lain sebagai sosial. Dampaknya pun tidak main-main. Semuanya terkena akibatnya. Yang rugi bukan siapa-siapa. Tapi semuanya. Walaupun tanggungjawabnnya dan ganjarannya di mata Allah juga berbeda-beda.
Banjir di negeri ini mungkin belum seberapa apabila dibandingkan banjir yang pernah melanda kaum nabi Nuh alaihissalam. Di mana pernah terjadi air bah yang sangat besar dan terbesar dalam sejarah. Ketinggian airnya pun tidak lagi diukur dengan centimeter atau meter. Tapi sudah sebesar gunung dan mengenai siapa saja dari makhluk Allah yang ada atas seizin-Nya. Saat itu hanya nabi Nuh dan para pengikutnya yang beriman serta binatang-binatang saja yang selamat. zSemuanya lenyap ditelan banjir. Termasuk anaknya Kan'an. Bencana banjir itu terjadi selama 40 hari 40 malam. Hingga akhirnya Allah hentikan. Bumi menelan air bah yang sangat besar. Dan langit menahan airnya. Dan bahtera nabi Nuh, terdampar di atas suatu gunung yang sangat tinggi.




Ini hanya sebuah pelajaran yang menimpa kaum Nabi Nuh yang Allah janjikan dalam al-Qur'an surah Hud ayat 42-47.
Ya, sebabnya hanya satu: sebagian besar umat nabi Nuh ingkar kepada risalah yang dibawanya untuk beriman kepada Allah swt. Ya itu saja. Bukan yang lain.
Bencana kaum Nabi Nuh bukanlah bencana banjir kita, khususnya di Indonesia. Tapi, kita harus ingat bahwa kejadian masa lalu, berpotensi akan kembali berulang kepada zaman sekarang tatkala umat sekarang sama perlakuannya seperti kaum zaman dahulu. Walaupun Insya Allah tidak akan sama persis, mengingat kita adalah umat Rasulullah Saw sebagai nabi terakhir dan pamungkas.
Syaratnya asalkan kita semua mau sadar, berbuat dan mengindahkan segala titah-Nya, serta beristighfar Insya Allah, Allah akan ampuni kita dan diubahnya hujan dan banjir menjadi hikmah dan barokah.







Hujan Barokah:
Air hujan yang Allah turunkan akan menjadi barokah apabila ia mendatangkan kebaikan kepada manusia. Hujannya sedang, kemudian mengundang datangnya mentari, tumbuh-tumbuhan menjadi subur, memberikan buah-buahan yang banyak, tidak membuat banjir besar, memberikan rejeki kepada manusia, memberikan kekuatan dan lain sebagainya.
Allah berfirman:
"Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." (Qs Hud: 52)
Wallahu A'lam

No comments:

Post a Comment